ALLAH SWT KEKASIHQ

ALLAH SWT KEKASIHQ
setiap jiwa pasti akan mati dan kami menguji kejelekan dan kebaekan sebagai fitnah ( ujian) hanya kepada kamilah kalian akan di kembalikan (QS AL-Anbiya 35) mengigat mati akan melembutkan hati, menghancurkan ketamakan terhadap dunia,dengannya akan menghalang-halanginya ,menghentikan seorang berbuat maksiat serta dpt memicu ketaatan '' sebagaimana sabda rosulluloh perbanyaklah kalian mengingat pemutus klejatan( kematian)

TENTANG SEORANG ZUL FAHMI NAIBAHO

TENTANG SEORANG ZUL FAHMI NAIBAHO
akulah dia si kuda binal hitam legam,surai lebat anggun menyurai mulut berbusa,mata merah membara,meringkik buas, panjang menggelegar akulah sang binatang terbuang tiada peduli ini luka separah apa atau guntur menggelegar sedahsyat apa aku akan berlari dan berpacu ketembus pekat halimun kampung halaman acuh segala rayu pearawan desa ataupun warisan buyut turun temurun lacur pula segala sebutan pangkat ataupun darah biru dan lagi ,toh ibuku sudah lama mati , dan cinta ,ah.....dia juga sudah pergi lalu apa lagi yg bisa menahan langkahku kini ????? hei.....hei....perawan desa gadis gadis desa kota berlomba rayu beradu kerling baik..... kupuaskah hasratmu sekejab saja desah pecah di batu mengeliat seliar cacing di garang bara ketuban selayar memerah noda lalu setelah itu aku langsung melesat lagi hei....hei.... cukupkan itu kucuran air mata tidak akan pernah sanggup menahan kakiku untuk menderap lagi tidak juga sentuhan lembut di dada ataupun rayuan basi tidak akan kena itu dewi woi..... aku ingatkan kau jangan kau pasangkan tali kekang padaku jangan pula coba pasangkan pelana kepunggungku karena pasti aku kan meradang terjang segala apa yg menghadang mengerentak liar mengagul tantang hayooooo.....lagi geletarkan itu cemati belah ini angkasa sekali aku tidak peduli ini hati sudah mati hayooooo........ tambah lagi !!!!!!!!! tuang lagi itu racun manis berbuih biar kutenggak skali biar mendidih sekaligus isi perut bumi aku tidak peduli linting lagi ,biar ku hisap segala anomali kesadaran hilang bentuk aku tidak peduli aku adalah samudra yg tengah di lanun badai aku adalah juga merapi yg tengah murka aku adalahmimpi buruk dunia licik penuh muslihat ataupun segala aturan norma tatakrama basi di jantungku ada api di hatiku ada salju , peduli apa aku pada segala titik nadir segala yg berawal pasti berakhir dan akhir berawal dari mati biar muntab segala isi bumi aku tidak peduli ..AKULAH DIA BINATANG TERBINAL... berakhir di sini pada satu dinihari untuk satu kata pasti mati ..... pada itu sajalah aku hanya akan peduli aku ini binatang jalang dari kumpulannya terbuang biar peluru menembus kulitku aku akan terus meradang menerjang hingga HILANG PEDIH DAN PERIH ,,,,

,,doa kala banyak dosa dan mohon ampunan

,,doa kala banyak dosa dan mohon ampunan
'' rabbana maa khalaqta hadzaa bathilaa subhanaaka faqinaa 'adzabannar. rabbana innana sami'na munadiyayunadi liliimaan an aminuu birabbikum faamanna ,rabbana faghfirlanaa dzunuba naa wakaffir 'anna sayyiatinaa wa tawaffanaa ma'alsbrar ,,,

Jumat, 26 November 2010

SURGA KEDUA

           JIKA kalau di dunia benar adanya tuhan pernah menciptakan dua surga maka di mataku.....
setelah ibuku ,kamulah surga yang kedua itu
hingga tiada baris kata yg dapat kerangkai menjadi syair terindah untuk melukiskan betapa indah dirimu
    cinta tulus ,berparah total pada tuhanmu
rentan polos jiwamu
bening sendu matamu
 balutan selendang coklatmu
   kicau riang suaramu
bibir penuhmu dan gaya merajukmu
ahhhhhh................... kiyip~~kiyip manja pola tingkahmu
        terlalu indah sungguh teramat sempurna buatku
hingga tak akan pernah kurela menukarnya dengan apapun jua
           namun sayang ,takdir sudah melapaz nama ,,,,,,,
serasa baru sehari kita bersama
namun sekarang aku harus segera berlalu dari edarmu ,,,,,
untuk melanjutkan kembali perjalananku
namun sebelum keberlalu
terlebih dahulu kutelah berpesan pada mentari senja untuk setiap sore memantulkan sinar jingganya
pada kenangan yg kupahatkan di tebing2 karang hati  dan juga pada bongkahan mega
hingga tercitra bayang rupa dirimu
mozaik bertabur beribu bintang ,bunga mawar dan melati yg dapat kupandangi dari tempatku berbaring di kala senja
di lembah tersunyi yang penuh bunga
    adinda ....lazuardi alam hidup
izinkan sekarang aku bermohon diri
jika suatu saat nanti kau rindu padaku
              cukup baca surat AR RAHMAN dengan sepunuh hati
maka akan dapat kau rasakan keberadaanku di sisimu
bertadarus bersamamu
      terima kasih untukmu adinda
yang telah sudi berbagi cinta denganku
 hiduplah dalam bahagia berteman ridho ilahiyah dan juga lantunan doa
sampaikan pula salam sejahteraku untuk dia


by : zul fahmi naibaho

Jumat, 05 November 2010

SAAT SAAT SAKARATUL MAUT

ASSALAMU'ALAIKUM WR WB

         Sakaratul maut adalah saat-saat yang sangat menyakitkan dan hanya dirasakan oleh orang yang akan mati, dan tingkat rasa sakitnya tergantung kepada kualitas keimanannya. Terkadang ada yang cepat dan ada yang lambat, hal itu tergantung kepada amalannya selama hidup. Semakin banyak dosa semakin sakit dan lambat proses kematian yang ia alami. Kita ingat dengan kisah sahabat Nabi, Alqomah yang durhaka kepada ibunya, mengalami kesulitan saat akhir kematiannya.


Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya kematian ada kepedihannya”. Namun tingkat kepedihan setiap orang berbeda-beda.

Ibnu Abi Ad-Dunya rahimahullah meriwayatkan dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Kematian adalah kengerian yang paling dahsyat di dunia dan akhirat bagi orang yang beriman. Kematian lebih menyakitkan dari goresan gergaji, sayatan gunting, panasnya air mendidih di bejana. Seandainya ada mayat yang dibangkitkan dan menceritakan kepada penduduk dunia tentang sakitnya kematian, niscaya penghuni dunia tidak akan nyaman dengan hidupnya dan tidak nyenyak dalam tidurnya".

Riwayat lain dari Ibnu Abi Dunya bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan rasa sakit saat kematian itu seperti orang yang dipukul dengan 300 pedang.

Orang yang beriman dan beramal shalih, ruhnya akan lepas dengan mudah dan ringan. Malaikat mendatangi orang yang beriman untuk mengambil nyawanya dengan kesan yang baik lagi menggembirakan. Dalilnya adalah hadits Al Bara` bin ‘Azib Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata tentang proses kematian seorang mukmin:


إنَّ الرَّجُلَ المُؤْمِنَ إذَا كَانَ فِي انْقِطَاعٍ مِنَ الدُّنْيَا وَإقْبَالٍ مِنَ الآخِرَةِ نَزَلَ إلَيْهِ مَلاَئِكَةٌ مِنَ السَّمَاءِ بِيْضُ الوُجُوهِ وَكَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الشَّمْسُ مَعَهُمْ حَنُوطٌ مِنْ حَنُوطِ الجَنَّةِ وَكَفَنٌ مِنْ كَفَنِ الجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسُوا مِنْهُ مَدَّ البَصَرِ ثُمَّ يَجِيءُ مَلَكُ المَوْتِ حَتَّى يَجْلِسَ عِنْدَ رَأسِهِ فَيَقُولُ : أيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ ! اُخْرُجِي إلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللهِ وَرِضْوَانٍ ، قَالَ فَتَخْرُجُ نَفْسُهُ فَتَسِيلُ كَمَا تَسِيلُ القَطْرَةُ مِنْ فَمِ السَّقَاءِ فَيَأْخُذُهَا فَإذَا أخَذَهَا لَمْ يَدَعْهَا فِي يَدِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ حَتَّى يَأخُذَهَا فَيَجْعَلُهَا فِي ذَلِكَ الكَفَنِ وَفِي ذَلِكَ الحَنُوطِ وَتَخْرُجُ مِنْهَا كَأطْيَبِ نَفْحَةِ رِيْحِ مِسْكٍ وُجِدَتْ عَلَى ظَهْرِ الأرْضِ

“Seorang hamba mukmin, jika telah berpisah dengan dunia, menyongsong akhirat, maka malaikat akan mendatanginya dari langit, dengan wajah yang putih. Rona muka mereka layaknya sinar matahari. Mereka membawa kafan dari syurga, serta hanuth (wewangian) dari syurga. Mereka duduk di sampingnya sejauh mata memandang. Lalu malaikat maut hadir dan duduk di dekat kepalanya sembari berkata: “Wahai jiwa yang baik –dalam riwayat- jiwa yang tenang keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaannya”. Ruhnya keluar bagaikan aliran cucuran air dari mulut kantong kulit. Setelah keluar ruhnya, maka setiap malaikat maut mengambilnya. Jika telah diambil, para malaikat lainnya tidak membiarkannya di tangannya (malaikat maut) sejenak saja, untuk mereka ambil dan diletakkan di kafan dan hanuth tadi. Dari rohnya tercium semerbak aroma misk terwangi yang ada di bumi……….” [HR. Baihaqi dan Ahmad dalam hadits yang panjang]

Sedangkan orang kafir, maka ruhnya akan keluar dengan susah payah, ia tersiksa dengannya. Nabi menceritakan kondisi sakaratul maut orang kafir atau orang yang jahat dengan sabdanya:

أمَّا الْعَبْدُ الكَافِرُ إذَا كَانَ فِي انْقِطَاعٍ مِنَ الدُّنْيَا وَإِقْبَالٍ مِنَ الآخِرَةِ نَزَلَ إلَيهِ مِنَ السَّمَاءِ مَلاَئِكَةٌ سُوْدُ الوُجُوهِ مَعَهُمُ المَسُوحُ حَتَّى يَجْلِسُوا مِنْهُ مَدَّ البَصَرِ ثُمَّ يَأْتِيهِ مَلَكُ المَوْتِ فَيَجْلِسُ عِنْدَ رَأْسِهِ فَيَقُولُ أَيَّتُهَا النَّفْسُ الخَبِيثَةُ اخْرُجِي إِلَى سُخْطِ اللهِ وَغَضَبِهِ قَالَ : فَتَفَرَّقَ فِي جَسَدِهِ فَيَنْتَزِعُهَا وَمَعَهَا العَصَبُ وَالعُرُوقُ كَمَا يَنْتَزِعُ السُّفُودَ مِنَ الصُّوفِ المَبْلُولِ فَيَأْخُذُونَهَا فَيَجْعَلُونَهَا فِي تِلْكَ المَسُوحِ قَالَ : وَيَخْرُجُ مِنْهَا أنْتَنُ مِنَ جِيفَةٍ وُجِدَتْ عَلَى وَجْهِ الأرْضِ فَلاَ يَمُرُّونَ بِهَا عَلَى مَلأٍ مِنَ المَلائِكَةِ إلاَّ قَالُوا مَا هَذِهِ الرُّوحُ الخَبِيثَةُ ! فَيَقُولُونَ فُلاَنٌ بِنْ فُلاَنٌ بِأَقْبَحِ أسْمَائِهِ الَّتِي كَانَ يُسَمَّى بِهَا فِي الدُّنْيَا حَتَّى يَنْتَهِيَ بِهَا إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَسْتَفْتِحُ لَهُ فَلاَ يُفْتَحْ لَهُ ثُمَّ قَرَأَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه و سلم { لاَ تُفَتَّحُ لَهُمْ أبْوَابُ السَّمَاءِ } إلى آخر الآية .....

"Adapun hamba yang kafir -dalam riwayat lain ‘fajir’ (orang yang jahat)- apabila hendak menuju akhirat meninggalkan dunia maka akan turun malaikat dari langit. Sifat mereka kasar dan keras bermuka hitam. Mereka membawa pakaian yang kasar dari neraka, kemudian duduk di depannya sejauh mata memandang. Kemudian datanglah malaikat maut duduk di dekat kepalanya seraya berkata, "Wahai ruh yang buruk, keluarlah menuju kemungkaran dan kemarahan Allah Subhaanahu Wata'ala. Lalu ruh itu memancar dalam tubuh (tidak ingin keluar) sehingga malaikat mencabutnya dengan paksa dan kasar, sebagaimana besi yang banyak kaitnya lalu dipakai mencabut bulu domba yang dibasahi sehinga tercabut pula kulit dan uratnya, lalu diletakkan di kain kasar tersebut. Rohnya mengeluarkan aroma yang sangat busuk, lebih busuk dari bangkai yang paling busuk di dunia. Rohnya tidak melewati kumpulan malaikat melainkan mereka akan berkata: roh busuk apa ini?, ada di antara mereka berkata: ini adalah roh Fulan bin Fulan dengan nama yang paling jelek yang pernah disandangnya di dunia. Hingga ketika telah sampai ke langit dunia, mereka minta dibukakan pintu, tetapi tidak dibukakan, lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat QS. Al A'raf: 40………" (HR. Baihaqi dan Ahmad dalam hadits yang panjang).

Al Quran juga telah menjelaskan bahwa para malaikat akan memberi kabar buruk kepada orang kafir dengan siksa. Allah berfirman:

{وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللهِ كَذِبًا أَوْ قَالَ أُوْحِيَ إِلَيَّ وَلَمْ يُوحَ إِلَيْهِ شَيْءٌ وَمَن قَالَ سَأُنزِلُ مِثْلَ مَا أَنَزلَ اللهُ وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلآئِكَةُ بَاسِطُواْ أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُواْ أَنفُسَكُمُ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ} (93) سورة الأنعام

Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah." Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya. [Al An'am: 93]

Maksudnya, para malaikat membentangkan tangan-tangannya untuk memukuli dan menyiksa sampai nyawa mereka keluar dari badan. Karena itu, para malaikat mengatakan: “Keluarkan nyawamu”. Pasalnya, orang kafir yang sudah datang ajalnya, malaikat akan memberi kabar buruk kepadanya yang berbentuk azab, siksa, belenggu, dan rantai, neraka jahim, air mendidih dan kemurkaan Ar Rahman (Allah). Maka nyawanya bercerai-berai dalam jasadnya, tidak mau taat dan enggan untuk keluar.

Saat detik-detik kematian datang, orang kafir minta dikembalikan agar bisa masuk Islam. Sedangkan orang yang jahat mohon dikembalikan ke dunia untuk bertaubat, dan beramal sholeh. Namun sudah tentu, permintaan mereka tidak akan terkabulkan. Allah berfirman:

{حَتَّى إِذَا جَاء أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ - لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلاَّ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِن وَرَائِهِم بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ} (99-100) سورة المؤمنون

“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Rabbi kembalikan aku ke dunia. Agar aku berbuat amal sholeh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan”. [Al Mukminun: 99-100]

Proses dicabutnya nyawa diawali ketika malaikat maut berada di bagian kepala dan akan mencabut nyawa dari bagian ubun-ubun, ditarik hingga keluar perlahan dari tubuh. Pada waktu itu dari bagian tumit ke bawah sudah tidak bernyawa lagi. Kemudian ditarik lagi dan ketika itu bagian lutut ke bawah juga sudah tidak bernyawa. Dan begitulah seterusnya, sampai nyawa di kerongkong dan ketika itulah pintu taubat ditutup (mengikut pendapat sebagian ulama).

Dan seseorang sudah dinyatakan meninggal dunia jika sudah mengalami beberapa tanda berikut ini:

1. Denyut jantung sudah berhenti total.

2. Sebelumnya, bagi yang meninggal secara normal, biasanya diawali dengan rasa dingin ujung jari-jari kaki, kemudian berangsur-angsur naik ke bagian atas anggota badan.

3. Biasanya dada mulai kedengaran bunyi sesak napas, lalu disusul dengan bunyi di tenggorokan.

4. Biasanya yang bersangkutan mengambil dan membuang napas dari mulut.

5. Kemudian perlahan-lahan pandangan matanya menengok ke atas. Umumnya orang yang akan meninggal matanya menengadah ke atas, seperti kata Rasulullah: “Sesungguhnya apabila roh seseorang dicabut, maka tatapan matanya akan menyertainya”.

Mari kita mengisi sisa usia kita dengan berbagai macam amal sholih sambil tetap berdoa semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala mempermudah proses dicabutnya nyawa kita sambil diiringi dengan kata-kata: "Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya."

Wallahu a'lam bish shawab............

.

RINDUKU YANG TERHEMPAS

Ketika aku rindu


Inginku teriak

Inginku berkata “tidak”

Tapi hatiku berontak

Ketika aku rindu

Inginku terbang

Tapi sayapnya tlah hilang

Ditelan malam yang kelam

Ketika aku rindu

Inginku menangis

Tapi air mataku tlh habis

Ketika aku rindu

Inginku tertawa

Tapi hatiku terluka

Egokah aku…?

Sempurnakah aku…?

Hatikupun berkata “tidak”

Ketika rindu menderu

Ketika rindu menggebu

Ketika rindu menjemputku

Ketika rindu mengalun syahdu

Diiringi nyanyian yang menyentuh ruang kalbu..


Tiba-tiba…..

Rindu itupun..terhempas…terenggut…tercabut…

Terkulai..tak berdaya tak bisa apa-apa..

Biarlah rindu itu membelenggu

Biarlah rindu itu membeku

Biarlah rindu itu membisu

Biarlah rindu itu berteman dengan waktu


Entah sampai kapan

Tak seorangpun yang tahu

Tidak juga kau wahai pangeranku

.by: bunga bangkai

Kamis, 04 November 2010

''''''''NAMAKU PUTERI'''''''''

          ,,,,,,,, assalamu'alikum wr wb
ini hanya sepenggal kisah hidupku

AKULAH SAMPAH ITU..............

kuakui aku sangat kotor ,aku bukan hanya memungut sampah bahkan AKULAH SAMPAH ITU...

8 thn yang lalu aku seorang gadis yg .....................

hingga allah memberiku hidayah dan menjadi seperti yg anda kenal sekarang

ambil hikmahnya dr kisah ini semoga bermanfaat

suatu hari...................

Seusai sholat tahajud,  zul membuka jendela kamarnya. Udara segar terasa masuk ke dalam kamar sempitnya.  zul segera melepas sarung dan baju kokonya dan meletakkannya diatas tempat tidur. Sajadahnya dia lipat dan dimasukkannya ke dalam lemari. Subuh masih sekitar setengah jam lagi. Pikirnya, dari pada tidur lagi, pasti nanti subuhnya malah kebablasan.

Segera matanya tertuju pada rak buku di sebelah almari bajunya. Ya, membaca mungkin solusi yang tepat. Dia tertarik untuk menyelesaikan buku judul “La Tahzan” karya Aidh Al Qarni yang sangat fenomenal sekali. Buku itu sudah lama dibelinya, berhubung tak ada kesempatan untuk membacanya sehingga terbengkalai juga untuk menyelesaikannya.

Baru dapat satu lembar,  zul dikejutkan oleh munculnya seseorang diluar jendela kamar yang tiba tiba saja meloncat masuk ke dalam kamarnya.

“Eh, apa apaan kamu? Kamu ini siapa?” tanya zul gugup.

Orang yang bermasker itu tak berkata apa apa. Saat melihat kolong ranjang yang gelap dan kosong, serta merta dia menyelusup dan bersembunyi disana. zul terheran heran melihat tingkah orang aneh itu. Belum sempat keheranannya sirna, sudah dikejutkan suara pistol meletus diluar sana. “Dor… dor… dor!!!!!!”

Sambil menahan nafas,  zul bergegas menutup jendela kamarnya. Sesaat dia terpaku, kemudian mencoba menenangkan pikirannya. Ada apakah gerangan dengan orang aneh ini? Keriuhan diluar sana sudah mereda. Mencium gelagat tak beres, zul ingin segera keluar dari kamar. Belum sempat membuka pintu, tamu misterius itu sudah keluar dari kolong ranjang dan menodongkan pistol di dada zul.

“Jangan keluar! Atau aku akan membunuhmu.”!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

“Oke…oke… aku tak akan keluar. Tapi tolong, singkirkan pistolmu dari dadaku.”!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

“Jangan keras-keras kalau bicara. Nanti mereka tahu.!!!!!!

Kalau sampai aku tertangkap oleh polisi itu, suatu saat aku akan mencarimu lagi untuk membunuhmu.” Gertak tamu aneh itu. zul mencoba rileks meski jantungnya berdegup kencang. Mimpi apa dia semalam, sampai mendapat situasi yang gawat mencekam. Biasanya seusai tahajud, dia mendapatkan kenyamanan dan ketenangan. Namun tidak kali ini.

Beberapa saat kemudian ketegangan mulai melunak. zul mencoba membuka percakapan. “Boleh kan aku duduk? Kita bicarakan baik baik. Oke?” zul menarik kursi didekatnya dan kemudian duduk pelan. Tamu itu masih saja menodongkan pistolnya hanya kali ini tidak di dada zul.

“Apa yang terjadi denganmu?” Tanya zul membuka pembicaraan

Tamu itu meletakkan pistolnya dan kemudian membuka masker yang menutup wajahnya, topi dan jaket hitamnya. zul baru tahu kalau tamu itu adalah seorang…. Gadis cantik! zul melongo berada sekamar dengan seorang gadis cantik yang hampir saja membahayakan nyawanya.

“Kamu perempuan?” tanya zul keheranan.

“Iya. Memangnya kenapa?”

“Apa yang kamu lakukan pagi buta begini dengan polisi mengejarmu?”

“Kami habis merampok seorang pengusaha kaya. Sebenarnya aku bertiga dengan kawanku. Tapi entah mereka kemana. Mungkin sudah tertembak mati oleh polisi tadi. Tapi sungguh, aku tak ingin mereka mati. Sekarang aku disini. Entah aku akan mati atau tidak, tinggal bagaimana kesepakatan yang kita buat nanti.”

“Jadi?” tanya zul bingung.

“Yang jelas, kamu harus menyelamatkanku pagi ini. Aku tak ingin tertangkap. Kalau aku tertangkap, suatu saat nanti aku akan datang lagi kesini untuk membunuhmu.”

zul menghela nafas panjang. Ancaman ini tidak main main. “Ya sudahlah… kalau memang ini sudah kehendak Allah, aku akan menolongmu. Kuusahakan sebisaku.”

“Sebentar lagi matahari muncul. Segera cari cara agar aku bisa keluar dari sini!” gertaknya.

zul terus memutar otaknya bagaimana agar gadis ini bisa keluar dengan selamat. Akhirnya timbullah ide. “Sebentar lagi subuh dan akan banyak orang yang akan sholat subuh di masjid dekat ujung jalan ini. Kamu pakai saja baju busana muslim dan  SELENDANG adik perempuanku , dan kulihat kamu seukuran dengan adikku. Orang tak akan curiga sama sekali. Bagaimana?”


Gadis itu mengangguk. Sepertinya diapun sudah malas berfikir bagaimana bisa keluar dengan selamat.zul segera mencari baju gamis dan  SELENDANG untuk gadis itu. “Pakai baju ini, tapi satu pesanku, jangan kau gunakan baju ini untuk melakukan perbuatan maksiat. Jangan menutupi kejahatan dengan menggunakan baju ini. Jika kau lakukan, itu sama saja kau menghina agama kami. Bisa kita sepakat dalam hal ini?”

Gadis itu mengangguk lagi. Segera dia memakainya dan keluar dari rumah ZUL dengan selamat.

####
Dua tahun kemudian, di suatu sore zul sedang membaca koran sambil minum teh sepulang kerja. Tiba tiba saja ada seorang tamu dengan menggunakan busana muslim lengkap dengan jilbabnya yang putih bersih.

“Assalamu’alaikum,” ucap gadis itu.

“Waalaikum salam,” jawab zul dengan gugup karena tiba tiba kedatangan tamu yang cantik sekali.

“Iya. Mbak ini siapa?” zul mengamatinya dengan teliti dan berusaha mengingat ingat siapa tamu ini.

Tapi tetap saja tak berhasil mengenalinya.

“Saya cuma mau mengembalikan ini sekalian mau mengucapkan terima kasih yang belum sempat terucapkan.”

zul segera membuka bungkusan itu. Matanya terbelalak ternyata isinya baju gamis dan SELENDANG yang dia pinjamkan kepada seorang gadis yang telah ditolongnya.

“Jadi kamu?”

“Ya. Aku perampok itu mas. Allah telah menyelamatkanku melalui mas. Hari itu, saya tak tahu kenapa, rasanya saya nyaman sekali menggunakan baju itu. Hati ini terasa damai. Bukan karena takut polisi, tapi mungkin saat itulah saya menemukan kesadaran diri saya. Kemudian saya pulang kampung dan tak merampok lagi. Di kampung saya mempelajari ajaran agama yang sempat saya tinggalkan. Dan sekarang, seperti inilah hasilnya.” Jelas gadis itu.

zul berkaca kaca mendengarnya. “Alhamdulillah hirobbil alamiin,” hanya itu yang meluncur dari mulut zul

“Sekali lagi trima kasih Mas. Saya mau pamit pulang. Oh iya, lupa… saya belum memperkenalkan diri. Nama saya PUTERI dan saya akan terus berusaha untuk lebih dekat dengan-Nya.” Katanya sambil berlalu pergi. ^__^...

          '''''''''''''''''''hmmmmmm kita tahu bahwa nur ilahi begitu mesterius siapapun ia dan dari manapun asalnya

setiap kita memiliki kesempatan untuk di sentuh cahayanya ,selama ini berniat mengubah hidupnya kearah yglbh baek

tak peduli laku durjananya yg begitu besar ,tak peduli laku nistanya yg tak terkira

bukankah dalam hadist rasullollah pernah bersabda (SESUNGGUNYA ALLAH MENYUKAI SEORANG HAMBA MUKMIM YG TERJERUMUS DOSA TETAPI BERTAUBAT ) ---( hr ahmad)

KU TERTUNDUK MENATAP BAYANGANKU,,,

............YA ALLAH TUNJUKKANLAH KAMI HIDAYAHMU,,,,,,,,,,

MALAM MERANGKAK MENEBUS WAJAR ,BATAS AKHIR SELALU ADA

HIDUP YG FANA PENUH CURIGA ,KIAMATLAH BATAS AKHIRNYA,,

YA ALLAH YA ROBBI PANUTAN HATI

BERIKAN AKU HIDAYAHMU

DALAM ASMAMU AKU BERSIMPUH

BERIKAN AKU HIDAYAHMU

DI SAAT HATIKU DINGIN BEKU ,KU CARI TANDA AMPUNANMU

MAHA PENGASIHTUN JUKKANLAH AKU JALAN AMAL HIDAYAHMU

YA ALLAH YA KARIIM .......

Rabu, 03 November 2010

Berpisah Sebelum Bersua I

Oleh : Zulfahmi Naibaho

Apakah ini yang tengah terjadi
Sekian lama saling mencari
Sosok impian kekasih hati
Berpegang pada bayangan hanya...
Hanya bayangan

Apakah ini yang tengah terjadi
Takdir jua yang membuat mata dapat saling menatap dalam jarak separuh bumi
Relung terdalam dari masing - masing hati
Mengenal lewat jiwa cuma...
Cuma jiwa

Inilah kini yang tengah terjadi
Jiwa - jiwa menyata ikrar
acuh pada vonis duniawi
Rasa terus saja berkata pasti
pinta tumbuh berkeping tunggal
Dan cinta masih nekad juga menikrar cinta
naluri nekad bertaruh sukma

Ahhh...
anak krakatau menabung lahar diperut bumi
Sebulan lagi...
tinggal sebulan lagi...

Apakah ini yang tengah terjadi
Lagi - lagi cinta mengendus aroma duka dari taman bunga
Mahligai...tinggal igauan semata
Berpisah kita sebelum bersua


Lenteng Agung, 3 November 2010

Senin, 01 November 2010

KEMBARA SEPI KEMBALI MELANGKAH LAGI

Malam dingin basah


Bulan separuh tersadar, murung tak berteman...

Kemana perginya para bintang?

Entahlah...kian terasa sepi sangat ini malam

Menggergoti keasadaran malam yang kian hilang...

Bulan masih separuh tersadar

Lelaki muda yang katanya separuh binatang, keluar dari hutan gelap tak bertuan

Berkelana sendiri mencari sejati diri

bahu kiri menyandang ransel usang

Tangan kanan menggenggam obor yang hampir mati kehabisan minyak

Menyusuri jalan setapak gelap becek

genangan merah darah dimana - mana


               Letih...

sekujur tubuh merentak sumpahi penat

Sudah cukup jauh sebenarnya ia berjalan..

Sunyi tak berteman

Sebab dunia seakan tiada mengenal jalan fikiran sang kelana jalang

Capek...

Matanya susuri sepanjang jalan

Dalam gulita dipaksa untuk belajar memilah jalan

Sendiri tanpa sosok seorang panutan

Ataupun sekedar teman untuk bertanya dan bertukar fikiran

Lemah....

Kupingnya terus mencoba mencari dengar

Barangkali akan ada suara yang dicarinya selama ini

Yang bercerita tentang cinta

Ataupun cerita tentang seorang puteri yang berumah ditengah lembah penuh bunga

Bidadari terindah...Mutiara hati pujaan

Raga yang letih kian letih

Yang dicari tak kunjung bertemu...

Tibalah disuatu rumah mungil dipinggir sebuah kampung

Sederhana...tapi sangat bersahaja

Beratap rumbia berdinding bambu

Ada cahaya sejuk mendamaikan, membersit dari celah celah dinding

Halaman dipenuhi kembang beragam warna dan aroma

Dan aroma ini...tiada salah salah lagi ...

Ini aroma ikan asin bakar dan kopi tumbuk

Kebetulan ia tahu pemilik rumah mungil itu...
Mereka pernah bertemu tak sengaja dipinggir hutan

Seorang gadis manis baik hati, bermata binar bintang
Dan bibirnya yang tak henti berceloteh ramah seperti kutilang

Sempat pula terlontar ajakan untuk mampir jikalau senggang...ujar sang gadis...tersipu sambil berlalu

Langkah sang kelana terhenti sejenak

ingin sungguh ia bisa mampir...

Paling tidak untuk malam ini saja

Sekedar menghangatkan raga bekunya didepan perapaian

Sambil makan singkong rebus sepotong dua

berteman sekerat ikan asin bakar dan sambal dicobek

Lalu menyeruput nikmat secangkir besar kopi hitam

ditambah asap kretek tembakau gulung

Sampai akhirnya lena dibuai kicau riang sang kutilang nakal

             Sang kelana mendekat pintu pagar halaman
Baru dia tahu jikalau pintu berlilit rantai sekepal tangan dengan gembok besar pembuhul mati
Dan dibalik pintu pagar itu,menggeram garang seekor anjing penjaga sebesar lembu
Aduh Tuhan...bagimana mungkin ia bisa lewati ini semua

              Cukup lama sang kelana termangu
Mereka - reka yang tersembunyi dari yang tersurat disepanjang lisan hari
Yang dia tahu ...kutilangnya tak mungkin berparas ganda


    Ahhh...sudahlah...
Ujar letihnya pasrah
Takkan selamanya cinta putih dapat bertaut berbuah kasih
Dan pengharapan pada manusia acap kali membentur dinding mati

                                 seorang kembara muda
Lelaki yang kata orang separuh binatang
Ransel usang dibahu kiri...
Tangan kanan menggenggam obor mati kehabisan minyak
Meskipun letih...Kembali paksakan langkahkan kaki
Berkelana sendiri mencari sejati diri
Berjalan susuri jalan setapak gelap becek

Genangan merah darah disana sini

Sendiri...
sendiri..
Kembali sendiri...



BY : zul fahmi naibaho